Perang Israel-Hamas: Ujian Kebebasan Ekspresi di Kampus AS

Mahasiswa Gaza

Konflik antara Israel dan Hamas telah memicu gelombang emosi yang kuat di kalangan mahasiswa di berbagai kampus di Amerika Serikat. Konflik ini telah mengubah suasana kampus menjadi medan perdebatan yang sengit. Simak laporan VOA berikut ini.

Demonstrasi di Columbia University

Di Columbia University, New York, ratusan mahasiswa mengadakan unjuk rasa yang berseberangan. Beberapa mahasiswa Yahudi dan sekutu mereka menuntut pertanggungjawaban dan pengutukan yang kuat setelah serangan oleh militan Hamas. Di sisi lain, beberapa mahasiswa Muslim bersama dengan sekutu mereka meminta pengakuan atas penderitaan yang dialami oleh warga Palestina di Gaza selama beberapa dekade, serta pengutukan atas respons Israel.


Tantangan bagi Kebebasan Berbicara

Namun, perguruan tinggi telah berusaha menjaga kebebasan berbicara dan debat terbuka. Alex Morey, direktur advokasi hak-hak kampus di Foundation for Individual Rights and Expression, menyatakan bahwa ini adalah momen kebebasan berbicara yang sangat sulit di kampus.

Respon Universitas

Banyak universitas di seluruh negeri telah mengeluarkan pernyataan tentang perang. Banyak yang menghadapi kritik karena tidak cukup jauh dalam mengutuk serangan Hamas, atau karena gagal mengutuk kematian sipil di Gaza, atau karena meninggalkan konteks dan sejarah dari wilayah tersebut.

Dengan demikian, perang Israel-Hamas telah memberikan tantangan besar bagi kebebasan ekspresi di kampus-kampus AS. Bagaimana perguruan tinggi merespons akan sangat menentukan bagaimana mereka menjaga nilai-nilai akademik dan kebebasan berpendapat di masa depan.