Perkembangan teknologi yang pesat dalam beberapa dekade terakhir telah memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan manusia. Namun, pernyataan bahwa teknologi akan menghancurkan kehidupan manusia adalah suatu pernyataan yang terlalu simplistik. Sebagai gantinya, kita harus melihat fenomena ini sebagai perpaduan antara kemajuan dan tantangan bagi kehidupan manusia.

Teknologi digambarkan sebagai bukti perkembangan manusia, yang sebenarnya berkembang adalah manusia bukan teknologi itu sendiri. Teknologi membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk komunikasi yang tanpa batas ruang dan waktu. Selain itu, teknologi juga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi manusia dalam mencapai tujuan organisasi.

Namun, perlu diingat bahwa teknologi juga membawa tantangan bagi kehidupan manusia. Polusi menyebabkan peningkatan keasaman laut dan pembangunan yang berlebihan telah melampaui keberlanjutan hidup makhluk lain di bumi. Selain itu, film-film dan acara TV telah menggambarkan bahaya yang mungkin timbul saat teknologi melenceng dari jalurnya, seperti mesin berdarah dingin yang menyerupai manusia.

Dalam film dokumenter “The Social Dilemma,” disorot bahwa algoritma yang digunakan dalam media sosial terkadang dapat merusak peradaban manusia dan lebih berfokus pada kepentingan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk menjaga penggunaan teknologi dengan bijak, memperhatikan dampak sosial, budaya, dan lingkungan yang ditimbulkannya.

Dalam kesimpulan, teknologi tidak secara inheren menghancurkan kehidupan manusia. Namun, dampak positif dan negatif teknologi bergantung pada bagaimana manusia mengelola dan memanfaatkannya. Dengan kesadaran akan tantangan yang ada, manusia dapat mengembangkan pendekatan yang bertanggung jawab dan menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kualitas kehidupan manusia.