AS Fokus Konflik Israel-Hamas, Tiongkok dan Rusia Semakin Mesra

Israel Hamas

Presiden Joe Biden baru-baru ini mengunjungi Israel dalam upaya untuk menangani eskalasi konflik antara Israel dan Hamas, yang telah memicu ledakan di rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan orang Palestina​. Namun, tanpa pertemuan dengan para pemimpin Palestina atau regional lainnya, kekhawatiran meningkat atas kemampuan AS untuk mencegah perang meluas ke kawasan lain.

Di tengah-tengah situasi yang memanas ini, China dan Rusia tampaknya menemukan kesamaan kepentingan di tengah krisis Israel-Hamas​. Dua negara ini menyerukan penahanan diri dan mendesak solusi damai, dengan China bahkan menekankan perlunya menjamin hak-hak Palestina saat pertemuan khusus perwakilan Timur Tengah mereka dengan rekan Rusia di Qatar​​. Respon ini menandai kontras yang jelas dengan pendekatan AS, yang telah menolak resolusi PBB yang mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan mendorong bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza​.

Dalam konteks global yang lebih luas, konflik ini juga berpotensi mengubah dinamika geopolitik, terutama mengingat risiko perluasan konflik ke negara-negara tetangga dan aktor regional lainnya seperti Iran dan Hezbollah​. Selain itu, perbedaan pendekatan antara AS dengan China dan Rusia mungkin akan semakin mendalam mengingat bagaimana dua kekuatan besar ini bereaksi terhadap krisis ini.


Melalui narasi ini, menjadi jelas bahwa dinamika global sedang berubah seiring dengan konflik yang berkelanjutan di Timur Tengah. Hubungan yang semakin erat antara China dan Rusia dalam menanggapi krisis ini menunjukkan pergeseran kepentingan dan strategi di tingkat global, sementara AS berjuang untuk menjaga stabilitas dan pengaruhnya di kawasan ini.

Sumber: VOA