Donald Trump

Dukungan ke Trump Anjlok: Ekonomi AS Jadi Titik Lemah Terbesar

Presiden Donald Trump menghadapi tantangan besar di periode keduanya. Tingkat persetujuan nasionalnya hanya mencapai 45% selama kuartal pertama 2025, sementara 53% responden menyatakan tidak setuju. Angka ini menjadi yang terendah dibandingkan semua presiden AS pasca-Perang Dunia II, menandai titik kritis bagi stabilitas politiknya.

Isu Ekonomi dan Ketidakpuasan Publik

Berdasarkan survei RealClearPolitics per 11 April 2025, kinerja ekonomi Trump mendapat persetujuan hanya 42,6%, dengan 54% responden menolak cara ia mengelola perekonomian. Penanganan inflasi pun mengecewakan publik: hanya 41,4% setuju dan 56,4% tidak puas. Di sisi kebijakan luar negeri, dukungan turun menjadi 41,1%, memperlihatkan keraguan publik terhadap strategi global AS.

Namun, kebijakan imigrasi Trump justru disambut baik50,9% setuju, lebih tinggi dibanding 45,8% yang menolak. Ini satu-satunya sektor dengan dominasi persetujuan, menunjukkan narasi imigrasi tetap menjadi kekuatan politiknya.

Advertisements

Dampak Politik dan Risiko Strategis

Keterpurukan tingkat persetujuan ini berpotensi memengaruhi daya tawar politik Trump menjelang agenda legislatif strategis. Publik tampak meragukan janji ekonomi “Make America Great Again” di tengah tekanan inflasi dan ketidakpastian global.

Nasib Politik Trump Bertumpu pada Ekonomi

Jika Trump gagal memulihkan kepercayaan publik terhadap ekonomi, maka bukan hanya program kebijakannya yang terancam, tetapi juga posisi politiknya menjelang pemilu selanjutnya.

Related Articles

Responses