Fakta tentang Sampah Plastik dan Daur Ulang

sampah

Sampah plastik menjadi ancaman bagi lingkungan. Sampah plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai, antara 500-1.000 tahun.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Melihat tingginya produksi sampah plastik di Indonesia, tentunya ini menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai lima fakta yang tidak Anda ketahui tentang plastik dan daur ulang, baca terus artikel ini.


  1. Tidak semua plastik dapat didaur ulang

    Dikutip Nationalgeographic.org, beberapa contoh sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang, yaitu kantong plastik, sedotan, gelas kopi, bahkan keyboard.
  1. Gelas kopi tidak bisa didaur ulang tanpa mesin khusus

    Karena ada dua bahan yang berbeda, cangkir tidak dapat didaur ulang kecuali bahannya dipisahkan. Proses ini tidak mungkin dilakukan dengan tangan dan membutuhkan mesin khusus.

    Itu sebabnya barang yang paling mudah didaur ulang adalah produk yang terbuat dari satu bahan. Misalnya, botol plastik PET (Polyethylene Terephthalate).
  1. Plastik kotor tidak bisa didaur ulang

    Bahan plastik apapun dengan sisa makanan di dalamnya tidak bisa didaur ulang. Agar plastik dapat diubah menjadi barang daur ulang, harus berkualitas baik. Jadi apa yang harus dilakukan? Cuci dulu.

    Di Taiwan, terdapat kelompok orang yang memilah sampah, membuang sisa makanan dari dalam kotak, kemudian mengirimkan wadahnya ke pabrik daur ulang (karena bahan luarnya terbuat dari kertas).

    Beberapa pabrik daur ulang kemudian mengambil barang-barang ini dan mencucinya beberapa kali sebelum dipotong, dipanaskan, dan didaur ulang.

    Tetapi sebagian besar waktu, barang daur ulang yang ‘kotor’ yang dibuang ke tempat sampah, bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berakhir di pabrik daur ulang karena dianggap tidak berguna (terlalu repot diproses, tidak bersih, atau tidak mampu menghasilkan pendapatan) dan disamakan dengan semua sampah lain yang berakhir di tempat pembuangan sampah atau insinerator.
  1. Daur ulang menurunkan kualitas plastik

    Penting untuk diketahui bahwa plastik hanyalah polimer, “rantai panjang atom yang tersusun dalam unit berulang, lebih lama daripada yang ditemukan di alam.”

    Science History Institute menyebutkan, panjang rantai dan pola susunannya inilah yang membuat polimer kuat, ringan, dan fleksibel. Sepotong plastik yang sama hanya dapat didaur ulang sekitar 2-3 kali sebelum kualitasnya menurun hingga tidak dapat digunakan lagi.
  1. Kaca dan logam dapat didaur ulang tanpa batas

    Tidak seperti plastik, kaca dan logam (termasuk aluminium) dapat didaur ulang tanpa batas, tanpa kehilangan kualitas atau kemurnian produk, tidak perlu menambahkan bahan baru dalam proses daur ulang. Daur ulang kaca dan logam merupakan bentuk akhir dari ekonomi sirkular.