Layanan Google Play Music Akan Ditutup

google play music

Google kembali menutup salah satu layanan populer lainnya. Kali ini, raksasa mesin pencari itu akan menutup layanan Google Play Music.

Informasi, perusahaan pertama kali meluncurkan Google Play Music ini pada delapan tahun lalu atau lebih tepatnya 16 November 2011.

Beroperasi selama 8 tahun, layanan streaming musik, podcast, dan hosting cloud musik pengguna ini tidak akan lagi bisa diakses pada akhir 2020, sebagaimana dikutip dari blog resmi YouTube.


Sebelumnya, Google sudah menyebarkan informasi kepada pengguna Play Music untuk mulai mentransfer daftar lagu mereka di layanan ke YouTube Music.

Rencananya, Google akan melebur layanan Play Music dan YouTube Music menjadi satu layanan musik dengan daftar lagu terlengkap di dunia.

Transfer Koleksi Lagu

Lebih lanjut, baik aplikasi berbasis mobile dan web akan memungkinkan pengguna Google Play Music dapat dengan mudah mentrasnfer daftar musik.

Tak hanya itu, pengguna Google Play Music juga dapat memindahkan playlist, dan pengaturan mereka ke YouTube Music.

Untuk saat ini, baik Google Play Music dan YouTube Music tetap dapat diakses. Dengan begini, perusahaan berusaha memberikan cukup waktu bagi pengguna transisi ke YouTube.

Beda Google Play Music dan YouTube Music

youtube music

Apa yang membuat kedua layanan milik Google ini berbeda dari satu sama lain? Pengalaman memakai layanan.

Seperti diketahui, YouTube Music membebankan pengguna sebesar Rp 49 ribuan setiap bulannya untuk menikmati musik bebas iklan atau secara offline.

Meski ini sebuah pil pahit bagi pengguna Google Play Music, layanan YouTube Music menawarkan akses ke lirik lagu.

Selain itu ada lebih dari 100 ribu trek musik yang dapat diunggah ke library musik pengguna–lebih banyak dari Google Play Music.

Daftar playlist di layanan inipun ditambah dari 1000 lagu menjadi 5000.