Faktanya! Lamborghini Indra Kenz dari Rudy Salim Didatangkan via Sistem ATA Carnet

Transaksi pembelian Lamborghini Huracan LP580-2 Spyder Red oleh tersangka kasus penipuan melalui opsi biner Binomo, Indra Kenz, terhadap pemilik showroom Prestige Image Motocars, Rudy Salim, mengungkap sisi lain model bisnis mobil mewah.

Lamborghini itu seharusnya tak boleh diperjualbelikan karena didatangkan dari Malaysia melalui sistem ATA Carnet.

Sistem ini mengatur fasilitas impor barang sementara untuk kepentingan pameran, balap mobil, atau ekshibisi. Masa pinjamnya disebut hanya setahun dan maksimal diperpanjang satu kali. Karena tidak untuk dijual, impor mobil lewat ATA Carnet juga tak dikutip bea masuk dan pungutan negara lainnya.


Indonesia merupakan salah satu dari 80 negara yang menerapkan fasilitas tersebut. Ketentuannya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomo 228 Tahun 2014 tentang Impor Sementara Carnet.

Rudy Salim memakai perusahaan eksportir asal Malaysia, Speedline Industries Sdn Bhd, untuk mendatangkan Lamborghini Huracan itu pada 12 November 2019. Izin impor diperpanjang hingga 20 Oktober 2021.

Dengan demikian saat Lamborghini tersebut dipamerkan di showroom Presitige Motors lalu dibeli oleh Indra Kenz, izinnya berstatus kedaluwarsa karena seharusnya sudah direekspor ke Malaysia.

Polisi dikabarkan sudah mengetahui asal-usul Lamborghini milik Rudy Salim tersebut. “Untuk informasi lebih lanjut, kami tunggu hasil pemeriksaan penyidik,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko.

Penyidik sebelumnya telah menginterogasi Rudy Salim sekitar lima jam pasa Junat, 18 Maret 2022. Rudy mengaku bahwa Indra hanya pura-pura membeli Lamborghinu Huracan, Rolls-Royce, dan Toyota GR Supra di showroom Prestige Motors.

“Dia seolah-olah beli mobil untuk konten YouTube,” kata Rudy pada Jumat, 18 Maret 2022.

Rudy telah menjelaskan pembelian Lamborghini oleh Indra Kenz, termasuk status impor sembilan mobil yang menggunakan fasilitas ATA Carnet dari Malaysia.

“Memang ada yang kadaluwarsa karena orang saya yang mengurusi mobil ini berhenti kerja. Apalagi, di masa pandemi, showroom kami tutup 80 hari,” ujar Rudy Salim.