Hujan sering kali membawa rasa sendu karena ia menyentuh sisi emosional manusia dengan cara yang halus namun mendalam. Suasana mendung, gemericik air yang turun, dan udara yang lebih sejuk menciptakan suasana tenang yang memicu refleksi diri.

Secara psikologis, hujan mengurangi rangsangan eksternal, membuat orang lebih mudah terhubung dengan perasaan mereka sendiri, baik itu kenangan indah maupun luka lama. Selain itu, warna langit yang abu-abu dan ritme monoton tetesan hujan dapat menciptakan suasana yang melankolis, seolah-olah dunia sedang memperlambat langkahnya.

Budaya juga berperan dalam membentuk hubungan antara hujan dan kesenduan. Dalam musik, puisi, dan cerita, hujan sering dilambangkan dengan kehilangan, kerinduan, atau cinta yang tak sampai. Semua ini membangun asosiasi bahwa hujan bukan hanya fenomena alam, tetapi juga panggilan bagi hati untuk merenung dan merasa.