Rajin Dandan Bisa Menyehatkan Mental

malline

Bagi sebagian orang, produk perawatan kulit dan kosmetik mungkin dianggap artifisial. Faktanya, kecantikan bukan sekadar memulaskan lipstik dan perona pipi, atau belanja  produk skin care terbaru.

Perasaan yang timbul setelah kita merawat kulit dan merias wajah bukan hanya memberi rasa percaya diri, tapi juga dapat menjadi cara kreatif dan ekspresi diri menghadapi situasi sulit.

Dalam situs komunitas terbesar Reddit, terdapat thread mengenai adiksi make up yang mengungkap bahwa para “pecandu kosmetik” itu mendapat banyak manfaat positif dari kesukaannya merias diri.


Para pecandu kosmetik di situs itu berbagi pengalaman bagaimana mereka bisa menghadapi isu-isu kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres, dengan rutin merawat kulitnya.

“Saya tumbuh dalam pola asuh yang sangat mengontrol segala hal, termasuk penampilan. Sekarang setelah dewasa dan mandiri, saya senang membeli make up dan produk perawatan kulit. Secara umum itu memberi saya sebuah kendali yang tidak pernah saya miliki sejak kecil,” kata Gotohela, salah satu anggota Reddit.

“Dulu saya merasa tidak nyaman dengan kulit saya. Sekarang, mengeksplorasi make up membuat saya bisa menerima diri apa adanya,” tulis yang lain.

Pakar citra tubuh dan terapis, Temimah Zucker, mengatakan rutinitas kecantikan memang bisa meningkatkan kesehatan mental.

“Saya mendorong klien untuk mendapatkan makna dari make up. Mungkin saja warna lipstik yang bold bisa mewakili seberapa kuat kata-kata dan pikiran. Atau mungkin concealer bukan hanya untuk menutup noda di kulit, tapi menyadari bahwa sebagian orang tidak bisa melihat diri kita apa adanya,” kata Zucker.

Ia mengatakan, aspek kreatif dari make up juga bisa menjadi mood-booster yang efektif. “Dengan membuat penampilan yang berbeda, mengombinasikan, atau mencampur warna, kita bisa mempraktekkan kreativitas dan seni, dua hal yang dibutuhkan untuk menghadapi gangguan mental,” katanya.