Pertemanan Bisa Membuat Anda Lebih Cerdas Ataupun Sebaliknya

malline

Memiliki teman tidak hanya membuat kita lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih menarik, namun ternyata juga memiliki pengaruh besar pada kecerdasan kita. Hal ini terbukti lewat penelitian ilmiah.

Beberapa study menunjukkan bahwa pemikiran dan pendapat seseorang terbentuk oleh lingkungan dan teman-teman di sekitarnya. Artinya, ia bisa menjadi lebih pintar atau semakin bodoh juga tergantung pada siapa orang-orang di sekelilingnya.

Menurut penelitian, bila pemikiran, gagasan, atau pendapat orang-orang lain sesuai dengan pendapat kita, maka otak akan bereaksi dengan memberikan perasaan senang. Namun bila pendapat kita berbeda dengan yang lain, maka otak juga akan mengirimkan sinyal tidak suka.


Pada kasus ini, kita bisa tetap mempertahankan pandangan kita, atau mencari alternatif pemikiran yang sesuai dengan pendapat orang lain. Nah menurut riset, kebanyakan orang biasanya melakukan yang kedua, alias berusaha menyamakan persepsi dengan yang lain.

Teman mempengaruhi kecerdasan kita

malline

Dalam study yang dilakukan tahun 1956 oleh psikolog dari kolese Swarthmore, ditemukan bahwa deskripsi seseorang mengenai suatu benda ternyata tergantung pada opini orang lain yang berada di sekitarnya. Study lain juga menghasilkan temuan serupa, suka atau tidak, otak kita secara otomatis berusaha menyamakan pendapat dengan informasi yang didapatkan dari lingkungan sekitar kita.

Namun ada sisi baik dari hal tersebut. Inilah alasan meyakinkan bahwa kita sebaiknya bergaul dengan orang-orang yang cerdas, menyenangkan, dan sukses. Mereka pasti akan memberi pengaruh pada tingkat kecerdasan kita.

Pembicara dan motivator Jim Rohn pernah berkata,” Anda adalah rangkuman dari lima orang yang paling dekat dengan Anda.”

Oleh karenanya, baik bila kita bertanya pada diri kita: Siapakah orang-orang terdekat kita, yang menghabiskan waktu bersama kita? Apakah mereka memberi pengaruh baik atau sebaliknya? Apakah mereka lebih banyak mendorong dan menyemangati atau hanya mengkritik dan bersikap sinis? Apakah mereka membuat kita lebih cerdas, atau menenggelamkan intelektualitas kita?