Liburan ke Tempat Asing Baik untuk Mentalitas Lho

malline

Libur akhir tahun akan segera tiba, banyak dari kita yang mulai sibuk memikirkan agenda liburan tahun ini. Namun tahukah Anda bahwa liburan mengunjungi tempat baru yang ‘asing’ bagi kita ternyata punya dampak positif terhadap mental lho…

Akhir tahun 2019 tinggal menghitung hari, artinya waktu liburan semakin dekat. Hari libur memang waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua kalangan, mulai dari siswa hingga para pekerja. Hari libur memang seharusnya dimanfaatkan untuk relaksasi dan refreshing keluar sejenak dari rutinitas dan menghilangkan stres.

Beberapa orang mungkin sudah memiliki agenda liburan seperti berkunjung ke rumah sanak saudara hingga mengunjungi tempat wisata seperti pantai, mal atau dataran tinggi baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Sementara itu ada juga yang belum memiliki agenda liburan akhir tahun.


Liburan selain menjadi momen untuk melepas penat dan stress, ternyata juga harus jadi media untuk mengembangkan diri lho. Hal tersebut diungkapkan oleh Todd B Kashdan, seorang profesor dan ahli psikologi dari Harvard University.

Dalam artikel pendeknya yang dimuat di Harvard Business Review, Todd menulis bahwa bepergian ke tempat baru ternyata memiliki dampak positif terhadap mentalitas seseorang. Hal itu ia rasakan ketika bepergian ke Sri Lanka, tetapi secara tak sengaja mampir ke Thailand sebagai tempat baru dan asing baginya.

Dalam tulisannya tersebut Todd menyoroti bahwa pergi ke tempat baru dan asing memberi tiga manfaat positif untuk mentalitas seseorang.

Manfaat pertama adalah meningkatkan ketangkasan emosional. Ketangkasan emosional sendiri didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk tidak langsung bereaksi terhadap emosi tetapi lebih menekankan pada observasi pada suatu masalah, mencari informasi penyebab suatu masalah, baru kemudian memutuskan bagaimana mengelolanya.

Pada suatu studi yang melibatkan 485 orang dewasa di Amerika, ternyata bepergian ke luar negeri membuat orang tersebut menjadi lebih baik dalam merespon suatu masalah. Bahkan dampak tersebut juga dirasakan setelah pulang.

Dengan bepergian ke daerah yang tidak dikenal, seseorang dapat menjadi lebih toleran dan menerima ketidaknyamanan serta lebih percaya diri dalam menghadapi situasi yang ambigu.

Kedua, bepergian ke tempat baru ternyata bisa meningkatkan empati juga lho. Masih dalam studi yang sama, orang yang bepergian ke luar negeri cenderung tidak mudah menghakimi orang lain secara langsung sebelum mengetahui faktor-faktor yang tak tampak seperti usia, ras dan etnis.

Orang-orang yang bepergian ke banyak negara cenderung memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi dan lebih mudah percaya terhadap orang asing. Hal itu ternyata juga berdampak positif ke teman dan keluarga ketika pulang ke rumah masing-masing. Mereka menjadi lebih apresiatif terhadap orang-orang dengan pengetahuan, kemampuan dan filosofi yang baru.

Manfaat bepergian ke tempat baru yang terakhir adalah meningkatkan kreativitas. Bagaimana bisa bepergian ke tempat baru dapat meningkatkan kreativitas seseorang? Sebuah studi yang dilakukan terhadap 46 orang pekerja Belanda menunjukkan bahwa setelah melakukan perjalanan liburan internasional selama 2-3 minggu, mereka jadi lebih bisa mengutarakan ide-ide baru yang beragam.

Studi serupa juga dilakukan di Singapura. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa paparan terhadap pertemanan lintas negara, belajar bahasa baru, menikmati makanan dan musik dari negara lain punya dampak terhadap cara memecahkan masalah dengan terobosan baru.

Menarik bukan? Kemampuan manusia untuk mengobservasi serta menghadapi faktor ‘keterasingan’ di tempat baru yang ‘asing’ ternyata jadi pelajaran berharga dan memberikan reward terhadap mentalitas seseorang.

Jadi mau coba bepergian ke tempat baru dan menikmati perjalanan dan tantangan baru gak ini gaes? Patut dicoba lho.