lay off

PHK Massal di Media Tradisional: Disrupsi Digital Mengancam 23.000 Pekerjaan

Transformasi digital dan menurunnya pendapatan iklan mendorong media tradisional ke ambang batas

Media Tradisional di Ambang Krisis

Industri media tradisional di Indonesia sedang menghadapi pergolakan besar. Seiring dengan semakin banyaknya pemirsa yang beralih ke platform digital, jaringan televisi dan media cetak kehilangan pangsa pasar dan sumber pendapatan utama dari iklan.

Mengubah Kebiasaan Konsumsi Audiens

Menurut survei terbaru dari We Are Social, 72% pengguna internet di Indonesia lebih memilih platform seperti YouTube dan TikTok untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Dengan lebih dari 215 juta pengguna internet aktif, mayoritas masyarakat mulai meninggalkan TV konvensional.

Advertisements

Pendapatan Menyusut, PHK Meningkat

Penurunan pendapatan iklan sangat berdampak pada perusahaan media tradisional. PT Mahaka Media Tbk, misalnya, mengalami penurunan pendapatan dari Rp251 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp159 miliar pada tahun 2020. Tekanan keuangan ini telah memicu langkah-langkah pemangkasan biaya besar-besaran, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK).

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menunjukkan bahwa lebih dari 23.000 pekerja media terancam dirumahkan karena ketidakmampuan media tradisional untuk bersaing di era digital. Kompas TV termasuk salah satu yang terkena dampaknya, dengan merampingkan ratusan karyawannya. iNews dilaporkan menutup semua kantor biro dan memberhentikan 400 karyawannya, meskipun belum ada konfirmasi resmi.

Langkah-langkah Pemerintah

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat total 18.610 PHK di semua sektor antara Januari dan Februari 2025. APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) memperkirakan jumlah ini bisa mencapai 40.000 di berbagai sektor, dengan industri media menjadi salah satu yang paling terpukul.

Media Tradisional Harus Mempercepat Transformasi Digital

Krisis ini memberikan pesan yang jelas-transformasi digital tidak dapat ditunda lagi. Tanpa inovasi dalam konten dan platform distribusi, media tradisional akan terus kehilangan relevansinya. Sementara para pekerja membutuhkan perlindungan hukum yang lebih kuat, industri ini harus beradaptasi dengan cepat untuk menghindari gelombang PHK massal berikutnya.

Related Articles

Respon