Coba Santapan Sedap Namun Rendah Kalori

malline

Gaya hidup manusia perkotaan semakin kacau, misalnya saja dari segi pola makan. Tiap harinya masakan yang sudah dimasak sedemikian rupa bisa masuk ke tubuh tanpa memikirkan dulu risiko bahaya dari kandungan di dalamnya.

Meski banyak jenis makanan instan beredar di pasaran, belum tentu asupan tersebut baik bagi tubuh. Kondisi inilah yang menggerakkan Green Wok untuk menyediakan makanan dengan tingkat kalori yang terbilang rendah.

Adalah Dian Sastrowardoyo, Reina Wardhana, Tana Suwardhono, dan Reino Barack, yang menjadi salah satu pelopor di balik inovasi ini. Terinspirasi dari Reino yang gemar travelling dan mengemas sajian dalam wadah yang bisa dihangatkan namun masih sedap dan rendah kalori.


Masih banyak warga lokal yang menganggap bila ingin hidup sehat harus telan makanan berwarna pucat alias sayuran saja, seperti salad atau brokoli. Tapi, ini menjadi tantangan bagi mereka untuk membuat makanan sehat rendah karbohidrat dan kalori yang terkontrol.

“Kalau perempuan per hari butuh 1.200 kalori, itu kalau mau turut berat badan. Tergantung tingkat keaktifan, olahraga apa enggak, cari dulu kebutuhan asupan kalori kita berapa,” ujar Reino dalam konferensi press “Lose Your Weight with Green Wok” di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Februari 2019.

Bagi Anda yang masih gemar menyantap masakan Nusantara, tenang saja. Dalam restoran berkonsep grab and go ini, banyak variasi makanan Indonesia di sini.

“Misalnya saja oncom. Kalau di luar negeri ini kan sampah, di sini kan jadi santapan. Nah, gimana caranya kita bisa buat oncom yang rendah kalori,” ujar Tana.

Selain itu, sebagai pengganti karbohidrat yang kandungan gulanya tinggi, ada nasi kembang kol, nasi konnyaku, dan nasi hitam. Cocok bagi Anda yang sedang menjalani program diet. Bagi Anda yang tertarik, kalori yang terdapat pada setiap makanan di sini berkisar antara 200-350 kalori per porsi.

“Aku rasa makanan sehat penting buat kita semua. Makanan yang punya nutrisi tinggi, tapi kalorinya baik untuk jangka panjang supaya tidak terjangkit diabetes atau kolesterol, melihat bagaimana kehidupan kita sebagai manusia modern,” timpal Dian.