Awas! Jangan Makan Ayam Geprek dengan Es Teh Manis

ayam geprek

Ayam geprek atau ayam goreng tepung yang digeprek dengan cabai rawit sudah menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Biasanya makanan ini disantap dengan es teh manis yang makin menambah kenikmatannya.

Agar pengalaman makanannya lebih sempurna, banyak orang memesan es teh manis sebagai pelengkap. Minuman dingin nan segar ini dianggap segera bisa mengobati rasa panas membakar lidah setiap kali menyantap hidangan favorit ini.

Faktanya, ayam geprek seharusnya tidak disantap berdampingan dengan es teh manis. Kombinasi menu ini kurang bermanfaat untuk penyerapan nutrisi tubuh sehingga aktivitas makan menjadi kurang optimal.


Layanan pemberi konsultasi nutrisi Dietla.id dalam akun Instagramnya @Dietela, menyebut ayam geprek merupakan sumber zat besi heme yang merupakan salah satu yang terbaik untuk kebutuhan nutrisi. Pasalnya, 40 persen dari kandungannya mudah diserap oleh tubuh.

Sedangkan, es teh mengandung tanin dan kafein yang menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. Karena itu, interkasi dua jenis makanan ini kurang baik untuk tubuh apalagi jika dikonsumsi secara rutin.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan pusing, lemah, lesu dan mudah lelah. Hal ini juga menjurus pada keluhan anemia yang bisa berdampak pada aktivitas harian kita.

Dietela yang merupakan penyedia layanan gizi untuk individu, kelompok, ataupun perusahaan ini mengajurkan mengganti minuman lain saat sedang menikmati ayam geprek. Opsi terbaiknya ialah es jeruk yang kaya akan vitamin C.

Jenis vitamin ini membantu penyerapan zat besi lebih maksimal sehingga terhindari dari defisiensi dan anemia. Alternatif minuman lainnya misalnya jus mangga, jus jambu dan jus tomat.

Adapun, zat besi heme tidak hanya bisa kita dapatkan dari ayam saja melainkan dari protein hewani lainnya termasuk daging sapi dan ikan.

Kecukupan zat besi pada perempuan sendiri sangatlah penting untuk produk hemoglobin di dalam darah.

Kebutuhan zat besi perempuan jauh lebih tinggi daripada laki-laki.

Perempuan setidaknya butuh 18 miligram per hari sedangkan pria hanya delapan miligram. Kebutuhan ini sangat dirasakan untuk menjaga kondisi tubuh saat menstruasi.