Activision Gugat Perusahaan Penyedia Cheat Call of Duty

activision

Activision Publishing, anak perusahaan Activision Blizzard, menggugat EngineOwning, perusahaan yang mempromosikan cheat game Call of Duty (COD) dan online shooter lainnya.

Selain itu, Activision juga berusaha menutup software yang digunakan untuk membuat seseorang bisa bermain curang dalam berbagai game terbitan mereka.

“Aktivitas yang sedang berlangsung ini merusak game Activision, bisnisnya secara menyeluruh, dan pengalaman komunitas pemain COD,” tulis perusahaan seperti dikutip The Verge, Rabu (5/1/2022).


Menurut gugatan ini, perangkat lunak cheat EngineOwning memungkinkan pemain memanipulasi game COD untuk keuntungan pribadi mereka.

Beberapa cheat yang ditawarkan antara lain, cheat yang secara otomatis mengarahkan senjata, mengungkapkan lokasi lawan, dan memungkinkan pemain melihat informasi yang harusnya tidak tersedia untuk mereka.

“Karena itu akan memberi mereka keuntungan yang tidak adil dalam permainan,” kata Activision.

Yakin Para Tergugat Sadar Sedang Melanggar

Lebih lanjut, Activision mengatakan mereka yakin para tergugat “sepenuhnya menyadari tindakan mereka melanggar hak Activision tetapi tetap dengan berani melanjutkan kegiatannya.”

Dalam gugatannya, Activision juga menyebut ada 50 hal ilegal yang dilakukan EngineOwning.

Namun dalam catatan soal identitas yang terlibat, Activision mengakui bahwa “nama dan kapasitas sebenarnya, baik individu, perusahaan, rekanan, atau lainnya dari terdakwa Doe tidak diketahui oleh Activision.”

Gencar Blokir Para Cheater

Dalam gugatannya, Activision juga mengatakan sudah bisa mengidentifikasi dan memblokir ratusan ribu akun yang memakai software cheat di game COD hanya dalam setahun terakhir.

Activision memang tengah gencar melakukan berbagai upaya untuk meredam para pengguna cheat atau cheater dalam game Call of Duty, khususnya di Call of Duty: Warzone.

Mereka baru-baru ini meluncurkan sistem anti-cheat Ricochet baru secara global di Warzone, pada bulan Desember lalu. Perusahaan mengklaim, sistem baru itu berhasil memblokir 48 ribu akun yang curang.