Penjualan Mobil Listrik Hancurkan Industri Minyak Dunia

malline.id

Permintaan bahan bakar minyak (BBM), bakal turun seiring dengan semakin banyaknya mobil listrik yang bakal diproduksi. Ditambah, dengan semakin banyaknya negara yang melarang penjualan mobil konvensional dalam beberapa waktu ke depan.

Melansir Carscoops, Sabtu (7/10/2017), kendaraan listrik yang bakal beredar dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik bisa mengurangi sebanyak 3,5 juta barel per hari permintaan BBM di 2025.

Jika kendaraan listrik mampu menempati sepertiga pasar pada 2040, hal tersebut bisa menyebabkan penurunan permintaan BBM sebanyak 9 juta barel per hari, atau sekitar 90 persen dari produksi di Arab Saudi setiap hari.


Menurut analis Barclays, kendaraan listrik masih memiliki jalan yang panjang sebelum mencapai status pasar massal. Hal tersebut karena harga mobil yang masih mahal, daya tahan baterai, dan kemampuan industri otomotif untuk memproduksi dengan cepat kendaraan listrik.

Namun, negara-negara seperti Prancis, Jerman, Inggris, Tiongkok, serta India sudah mengusulkan untuk melarang atau membatasi penggunaan kendaraan dengan mesin konvensional.

Untuk diketahui, penjualan global kendaraan listrik sendiri naik 40 persen di tahun lalu, dengan jumlah kendaraan listrik di jalan sekitar 2 juta unit. Namun, saat ini harga untuk penjualan BBM memang semakin murah, sehingga konsumen masih sangat tertarik untuk membeli SUV dengan konsumsi bahan bakar yang boros.

Namun di indonesia menurut Jonan, Pasalnya, dalam 30 tahun ke depan mobil listrik tidak akan menjadi kendaraan mayoritas, sehingga sebagian besar kendaraaan baik mobil maupun motor tetap menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kecuali jika pemerintah memberikan insentif yang cukup besar untuk mendorong penggunaan mobil listrik. Insentif tersebut harus revolusioner dan sangat besar.

Jonan menyebutkan beberapa usulan tersebut. Salah satunya adalah pelarangan penjualan mobil berbahan bakar fosil pada 2040 dan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan bea masuk mobil listrik.

‎”Misalnya saya mengajukan mulai 2040 tida ada penjualan mobil fosil, tapi memang ini belum disetujui,” tutup Jonan.